Jumat, 08 November 2013

Tahap perkembangan psikologis anak dan faktor delinkuen yang muncul.


Tahap psikologis balita:
         Dalam 3 bulan pertama timbul daya tarik terhadap manusia.
         Mulai meraban (6 minggu), awal interaksi sosial.
         Indera mata sudah mulai berfungsi dengan baik seperti, ketajaman, refleks pupil, mengikuti objek, tertarik pada obyek yang menyenangkan.
         Mulai mengenal ibu dan muncul tingkah laku lekat.

Anak mengalami ketakutan bila berpisah dg objek lekatnya
         Pada bulan ke -8, mulai takut terhadap orang asing.
         Pada bulan 9 - 12 takut ditinggalkan objek lekatnya.
  Tingkah laku lekat bervariasi sesuai dengan perkembangan kognisinya, contoh bayi menangis bila sendirian, anak akan mencari ibunya/objek lekatnya bila ibu tidak tampak dalam jangkauannya

Kesiapan mendengarkan;
         Bayi yang sering diajak bicara oleh ibu dengan menyebutkan nama-nama di sekelilingnya mendapatkan tingkat perkembangan yang lebih baik.
   Stimulasi auditif yang terlalu bising menyebabkan adanya hambatan, seperti sulit membedakan suara dan  dalam tahun pertama masuk sekolah mengalami kesulitan membaca.
         Harus dikaji lebih lanjut.

USIA SATU – LIMA;
Perkembangan motorik kasar dan halus: berdiri, berlari, memanjat.
Tangan dan mata mampu berkordinasi dengan baik. Tangan menjadi alat untuk eksplorasi.
Usia 4 anak sudah dapat berbahasa, mengambil bagian aktif dalam percakapan, komunikasi dengan teman sebaya, menyatakan keinginan dan kebutuhannya.
   Pada akhir periode ini anak memperoleh banyak pengertian mengenai benda-benda menurut bentuk dan warnanya, membedakan suara keras dan lembut, mengerti nama benda-benda dan dapat menanyakan nama benda yang belum diketahui.
  Mengerti ruang dan waktu, siang malam, arah dan menguasai serangkaian tugas sederhana.

PENGERTIAN AKAN NORMA MULAI MUNCUL
         Kebutuhan untuk aktif sesuai dengan perkembangan kognisinya, sudah dapat membuat rencana, memikirkan apa yang akan direncanakan.
         Sosialisasi dengan teman sebaya dan mengikuti permainan yang ada aturannya.
         Belajar model (modelling/coping).

MUNCUL PERIODE PEMBANGKANGAN/KEPALA BATU;
         Biasanya muncul usia 2,5 dan 3,5 thn.
         Diwujudkan dengan tantrum, yaitu letusan afeksi yang tidak ditujukan pada seseorang dan merupakan reaksi terhadap sesuatu, berbeda dengan perilaku agresif yaitu tingkah laku fisik atau verbal yang ditujukan pada suatu objek atau orang yang menyebabkan sakit/kerugian tertentu.

MERUPAKAN MASA BERMAIN;
         Permainan gerak dan fungsi (lahir - 3 thn), berbagai macam aktivitas motorik, vokal dan penginderaan.
         Permainan peranan, fantasi (2-5 thn)
         permainan konstruksi, membuat sesuatu, menyusun balok dll.
         (banyak tokoh psikologi yang membagi permainan dengan kategori lain, tetapi intinya sama).

SIFAT KHAS pada MASA TERTENTU (FREUD);
         Fase oral 0- 1 thn, kepuasan pada mulutnya.
         Fase anal 1-3 thn, sumber kepuasan pada anusnya.
         Fase Phalic, 3- 5 thn, sumber kepuasan pada alat kelaminnya.
         Fase laten 5- 13 thn, masa sekolah.
         Fase Pubertas.
         Fase genital

Fase teori lain;
         Batita
         Balita
         Fase Akademik 6/7 thn – 14 tahun
         Remaja awal
         Remaja tengah
         Remaja Akhir
         Dewasa, awal, tengah, akhir
         Lansia

PERMASALAHAN TINGKAH LAKU;
         Permasalahan emosi :
        Mencuri
        Berkelahi,membolos
        Gangguaan konsentrasi
        Hiperaktif
        Menarik diri
        Cemas berlebihan
        Psikotik

Yulaida Psi (Psikolog RSUD Kebumen)
Disampaikan pada pelatihan “Pendekatan Restorative Justice Sebagai Alternativ Penanganan Masalah Kenakalan Anak” di Hotel Candisari, 7 s.d 9 Mei 2012

By: @babeh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar