Gambaran
umum kehidupan masyarakat masa kini, banyak kemajuan yang dirasakan, baik dalam
ilmu pengetahuan, teknologi ataupun komunikasi mulai dari yang sifatnya
tradional hingga yang paling canggih. Di balik semua itu banyak pula dilihat,
dirasakan dan didengar orang tua (langsung/tidak langsung) telah menyatakan
keluhan terhadap keperihatinan terhadap anak-anaknya.
Keluhan-keluhan
tersebut meliputi ;
1)
Pekerjaan terbatas dan tenaga
kerja yang melimpah ruah, pengangguran terjadi di mana-mana, premanisasi
semakin menjadi-jadi dari kalangan kaum muda.
2)
Pergaulan bebas sudah tidak bisa
dibatasi.
3)
Model-model pakaian yang memicu
kepada gairah seks.
4) Pergaulan
anak dan orang tua kurang memperhatikan moral, akan tetapi lebih mementingkan
kepada materi dan keilmuan.
5)
Persoalan agama hanya merupakan
simbol-simbol ritual, sedangkan amaliyah dan syari’atnya kurang dikerjakan.
Sehingga umat beragama nyaris kehilangan identitas keagamaannya.
Di
samping persoalan di atas, pendidikan juga tidak lepas dari persoalan orang
tua, di sana sini terkandung beban yang sangat berat guna membina generasi muda
yang memiliki “BOM” (Basic of Material). Banyak orang tua yang tidak bisa
menyesuaikan harga (pembiayaan) pendidikan yang cukup mahal.
Berbicara
tentang pendidikan, tidak hanya berbicara tentang ilmu dan keterampilan, akan
tetapi juga menyangkut soal akhlak (moral). DR. Miqdad Yeljen mengungkapkan :
“Persoalan Akhlak, cukup mencolok dengan semakin bertambahnya angka
kriminilitas dan berbagai macam bentuk penyimpangan moral. Seperti ; pemalsuan,
penipuan, pencurian, pengkhianatan, tidak loyal pada janji dan tidak pula
komitmen dengan hal-hal lainnya
Contoh
lain adalah merajalelanya mabuk-mabukan, pencandu obat-obatan terlarang,
perzinaan, pelanggaran terhadap kehormatan dan membudayanya perkataan kotor dan
cacian, penyimpangan-penyimpangan moral ini semakin hari semakin bertambah dan
bukan malah menurun (berkurang)
Belum
lagi kita bicara tentang pergolakan sosial, politik dan peradaban. Kesemua
sangat berpengaruh pada prilaku, perbuatan, sikap dan sudut pandang berpikir
dalam diri individu dan kelompok yang berdalih kepentingan orang banyak.
Semua
peristiwa atau skandal-skandal yang berkembang di masyarakat erat kaitanya
dengan keberhasilan pendidikan. Betapa banyak lembaga-lembaga pendidikan, baik
secara pormal (Pendidikan sekolah) ataupun pendidikan Non Formal (Pendidikan
luar Sekolah), dalam pendidikan luar sekolah semakin hari tumbuh dan berkembang
majelis-majelis ta’lim, bagaikan jamur di musim hujan. Akan tetapi semua itu
belum mampu memecahkan atau menemukan solusi terbaik untuk pembinaan umat
(generasi) yang lebih baik.
DASAR
PENDIDIKAN DI NEGARA INDONESIA
Sehubungan
dengan kehendak mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan UUD’45 pasal 31 ayat
1 dan 2, menyatakan;
1.
Tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran.
2.
Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pengajaran nasional yang diatur dengan
undang-undang.
Realisasi
dari UUD’45 ini lahirlah
UU RI tentang pendidikan nasional. Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 22 Th.
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bab II pasal 2 Perdidikan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Ripublik
Indonesia Tahun 1945, dan pasal 3 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang dijadikan-Nya paling sempurna di antara makhluk
lainnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya :
“Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang
seadil-adilnya?”
Dari
ayat ini jelas memberikan gambaran bahwa manusia yang dijadikan Allah dengan
sebaik-baik bentuk akan berbalik kepada bentuk yang serendah-rendahnya. Artinya
jika kejadian yang sempurna bagi manusia itu bila tidak dipelihara dengan
sebaik-baiknya, maka manusia tersebut akan menjadi tidak baik. Untuk memelihara
kebaikan bentuk tersebut, maka diperlukan latihan dan kebiasaan-kebiasaan untuk
berbuat baik, selalu memperhatikan dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang
merusak bentuk kejadian yang baik.
Memahami
akan ayat tadi, maka manusia dituntut untuk memelihara bentuk kejadiannya yang
sempurna itu. Salah satu alternatif yang menjadi pokok perhatiannya adalah
melalui “pendidikan”. Selanjutnya
Allah memperingatkan :
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran .” QS Al ‘Ashr 1-3)
Dalam
surat ini terkandung maksud bahwa manusia memerlukan pendidikan, misal dalam
lafadz ‘manusia”. Disebutkan
dalam al-qur’an sebanyak 65 kali, seluruhnya untuk tujuan-tujuan pendidikan
yang disertai dengan seruan kepada kebajikan dan pencegahan dari yang mungkar.
Semua itu disampaikan dalam bentuk peringatan tentang penciptaannya atau dengan
mengemukakan fitrahnya, atau menjauhkannya dari penyelewengan-penyelewengan,
keangkuhan dan kekufurannya, atau dengan menggambarkan nikmat-nikmat Allah yang
diberikan kepadanya serta pendidikan yang diberikan Allah kepadanya.
Memahami
akan makna pendidikan, kiranya perlu direnungkan surat pertama yang diturunkan
Allah untuk melihat sikap yang jelas sisi kebaikan dan keburukan manusia, yakni
:
“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada
Tuhanmulah kembali (mu).” (QS Al ‘Alaq 1-8)
Pada
ayat ini terkandung maksud bahwa manusia dididik untuk memperhatikan Allah atau
selalu menyebut nama Allah, dan memperhatikan pelajarannya, membuka mata hati
untuk mengerti semua ciptaannya dan memahami hakikat kejadiannya..
Telah
digambarkan bahwa Allah telah menciptakan dunia dan akhirat agar manusia untuk
menjadi tempat tinggalnya, sebagai khalifah dan mengerti bahwa akan ada suatu
hari perhitungan atau hari pertanggung jawaban. Bagi mereka yang berpikir sudah
barang tentu akan selalu waspada dan mawas diri agar setelah tiba masa hari
perhitungan tidak mendapat kesulitan.
Upaya
menyelamatkan manusia dari serendah-rendahnya derajat manusia, maka manusia
memerlukan agama dan pendidikan. Agama yang benar adalah yang berpedoman pada
Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dan untuk memahami agama itu maka manusia memerlukan
pendidikan. Pendidikan adalah pertolongan orang-orang yang bertanggung-jawab
atas perkembangan anak agar mereka menjadi dewasa. Semua kebaikan memang tidak
bisa kita harapkan karena banyaknya pengetahuan atau resep-resep pendidikan.
Ketidak tahuan adalah merupakan penyakit yang paling mudah disembuhkan, akan
tetapi membentuk pribadi yang sempurna adalah amat sulit.
Pembentukan
perilaku seseorang sangat ditentukan oleh lingkungnan terbesar, yakni Rumah
tangga, Sekolah dan masyarakat. Ketiga-tiganya harus berjalan selaras dan
seimbang. Di lingkungan rumah tangga pendidikannya berjalan dengan baik dan
benar, juga di sekolah
sudah terprogram dengan baik, namun di lingkungan masyarakat tidak baik, maka
pendidikan perilakupun tidak menjadi sempurna. Sebaliknya di lingkungan
masyarakat baik dan juga disekolah baik, akan tetapi di lingkungan rumah tangga
tidak terurus dengan
baik , maka perilaku yang diharapkan juga tidak akan muncul.
,,,,,,,,,,,,,bersambung................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar